Dahulu kala, sebuah desa kecil di lembah gunung memiliki tradisi menyambut serangga yang diusir dari desa-desa tetangga. Kini tradisi itu juga menjadi tempat bagi anak-anak yang kesulitan membaur di sekolah, merasa tidak nyaman di rumah, atau tidak memiliki tempat untuk menjadi dirinya sendiri.
Anak-anak dari berbagai tempat datang ke desa itu untuk membantu meletakkan lampu teplok di sepanjang pematang sawah. Mereka menghabiskan waktu di desa yang penuh dengan kebaikan hati itu dan membuka diri satu sama lain, saling menceritakan kesulitan yang dihadapi.