"Young Muslim's Eyes: Crosswork between Arts and Studies" Potret Muslim Muda di Jepang
"Young Muslim's Eyes: Crosswork between Arts and Studies" digagas oleh Amo Kae, seorang antropolog di Pusat Kajian Budaya Kontemporer Asia Afrika, Universitas Kyoto Seika, sebagai bahan studi untuk menggambarkan generasi muda Muslim di Jepang melalui video dokumenter.

Tiga pemuda Muslim dari latar belakang yang berbeda menceritakan perjuangan spiritual mereka, serta upaya untuk berbaur dengan masyarakat Jepang.

Proyek ini diharapkan bisa menjembatani perbedaan antara komunitas Muslim dengan masyarakat setempat di Jepang.
"Young Muslim's Eyes: Crosswork between Arts and Studies" menampilkan kisah tiga pemuda Muslim dari latar belakang yang berbeda. Hasegawa Mamoru (kiri) mahasiswa Jepang yang baru menjadi mualaf, Ertuğrul Yunus (tengah) blasteran Turki-Jepang, dan Ahmed Alian (kanan) keturunan Pakistan.
Amo Kae, antropolog di Pusat Kajian Budaya Kontemporer Asia Afrika, Universitas Kyoto Seika. Ia mengharapkan proyek ini akan terus berkembang dan diikuti oleh banyak orang dari berbagai kalangan.
Proyek ini juga menyelenggarakan seminar dan pameran di Kyoto.
Video digunakan dalam program ini karena format tersebut dianggap lebih efektif dalam menyampaikan pesan di era digital.