Monumen dan prasasti batu yang bertuliskan tentang cerita dan pelajaran yang dipetik dari bencana pada masa lalu didirikan di berbagai wilayah di Jepang. Monumen ini paling banyak berada di Provinsi Iwate yang luluh lantak akibat Gempa Besar Jepang Timur dan Tsunami 2011.
Reporter Bobby Judo mengunjungi daerah tersebut untuk melihat beberapa monumen dan sejumlah fasilitas peringatan bersama seorang pemandu setempat guna mempelajari mitigasi bencana alam atau BOSAI.
Di Kota Rikuzentakata, Provinsi Iwate, beberapa bangunan yang rusak akibat tsunami dilestarikan sebagai sarana untuk menceritakan kenangan bencana. Bangunan ini disebut "fasilitas kenangan gempa bumi".
Pemandu Kono Masayoshi adalah seorang penyintas Gempa Besar Jepang Timur dan Tsunami.
Monumen tsunami 1933. Di monumen ini terukir tulisan yang berisi pelajaran mitigasi bencana, misalnya "jika mendengar suara dentuman setelah gempa, anggap itu sebagai tsunami".
Bangunan SMP almamater Kono ini dihantam oleh tsunami besar yang mencapai ketinggian hingga 14,2 meter, lebih tinggi dari lantai atap bangunan tersebut.