Kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan Presiden Yoon Suk-yeol dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di sela-sela pertemuan puncak dua hari NATO yang dibuka di Lituania, Selasa (11/07/2023).
Pengumuman tersebut dikeluarkan pada Minggu (09/07/2023).
Yoon dan Kishida diperkirakan akan membahas rencana Jepang melepas air yang telah diolah dan diencerkan dari PLTN Fukushima Daiichi ke laut.
Pemerintah Korea Selatan mengatakan menghormati hasil kajian Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, terkait rencana tersebut.
IAEA pada Selasa (04/07/2023) mengeluarkan laporan yang menyatakan rencana Jepang konsisten dengan standar keselamatan internasional.
Korea Selatan pada Jumat (07/07/2023) menyatakan bahwa berdasarkan kajian negaranya, rencana tersebut akan memenuhi standar keselamatan internasional jika prosesnya dilakukan sesuai rencana.
Pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa kesehatan dan keselamatan warganya sebagai prioritas utama.
Air digunakan untuk mendinginkan bahan bakar nuklir yang meleleh di PLTN Fukushima Daiichi tercampur dengan air hujan dan air tanah. Air yang terakumulasi tersebut diolah untuk membuang sebagian besar zat radioaktif, tetapi masih mengandung tritium.
Sebelum air tersebut dilepas ke laut, pemerintah Jepang berencana mengencerkannya untuk mengurangi tingkat tritium menjadi sekitar sepertujuh dari panduan standar air minum WHO.