Kementerian Kesehatan Jepang memutuskan untuk mengubah persediaan vaksin flu agar dapat mengatasi virus flu burung H5N1 yang menyebar di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak 2019, kementerian tersebut menyimpan vaksin yang terbuat dari virus flu burung H7N9, yang utamanya menyebar di Cina pada saat itu. Namun, tidak terdapat laporan kasus penularan pada manusia setelah 2020.
Panel pakar kementerian itu mengatakan virus H5N1 sangat mungkin menular pada manusia dalam waktu dekat, dan varian-varian yang lebih mudah menular dapat muncul. Sudah ada laporan mengenai penularan pada mamalia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin yang menjanjikan dalam melawan virus H5N1 akan terbuat dari galur H5.
Kementerian menargetkan untuk mempersiapkan persediaan vaksin bagi 10 juta orang.