Buku putih terbaru Jepang mengenai pertanian untuk pertama kalinya memuat fokus khusus mengenai bagaimana meningkatkan ketahanan pangan Jepang. Buku itu menyerukan pengurangan ketergantungan Jepang pada produk-produk pertanian impor.
Laporan tahunan itu disahkan oleh Kabinet pada Jumat (26/05/2023).
Keprihatinan mengenai krisis pangan global meningkat akibat invasi Rusia terhadap Ukraina dan tantangan lainnya.
Buku putih itu mengatakan harga gandum internasional mencapai rekor tinggi pada bulan Maret 2022 akibat kenaikan permintaan di Cina dan perang di Ukraina. Buku itu mengatakan harga tersebut tetap pada tingkat yang tinggi.
Jepang sangat bergantung pada produk pangan dan pupuk dari sejumlah negara. Jepang mengimpor lebih dari 99 persen gandum dari Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Buku itu mengatakan bahwa harga impor bahan utama pupuk, yaitu urea, naik mencapai rekor tinggi dan berfluktuasi besar. Sebanyak 95 persen kebutuhan urea Jepang dipenuhi dari luar negeri.
Buku putih itu menekankan perlunya meningkatkan produksi dalam negeri. Dikatakan bahwa Jepang harus membuat pasokan stabil hasil bumi domestik berkualitas baik, termasuk gandum dan kacang kedelai.
Buku putih itu juga menyerukan hubungan dengan negara-negara yang mengekspor produk tersebut diperkuat dan diversifikasi pemasok.