Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negaranya menjelang pemilihan umum pada Juli mendatang.
Ia berbicara di ibu kota Kamboja, Phnom Penh, pada Selasa (23/05/2023). Pernyataan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas pemilu tersebut, setelah partai oposisi utama Kamboja didiskualifikasi dari keikutsertaan.
Hun Sen mengatakan Kamboja adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan ditujukan kepada negara-negara Barat, ia mengatakan, “Saya ingin Anda semua memahami bahwa mulai saat ini hingga pemilu nanti, harap diam.”
Komite pemilu Kamboja menolak pendaftaran Partai Cahaya Lilin sebelumnya pada bulan ini, mengeklaim bahwa partai oposisi tersebut tidak menyerahkan dokumen yang diperlukan.
Ini bukan pertama kalinya kubu oposisi dikecualikan dari pemilu. Partai Cahaya Lilin yang menempati posisi kedua dalam pemilu daerah tahun lalu, didirikan setelah sejumlah pengadilan memaksa pembubaran Partai Penyelamat Nasional Kamboja pada 2018.
PM Hun Sen telah berkuasa selama hampir 4 dekade. Kamboja mengadakan pemilu tiap 5 tahun sekali. Kubu berkuasa tersebut meraih seluruh 125 kursi dalam pemilu sebelumnya pada 2018.