Regulator nuklir Jepang meminta operator PLTN Fukushima Daiichi yang mengalami pelelehan segera mengkaji kemungkinan dampak dari kerusakan salah satu reaktor dan menyusun langkah penanggulangannya. Kerusakan tersebut teridentifikasi baru-baru ini.
Sebanyak tiga reaktor di PLTN itu mengalami pelelehan saat gempa dan tsunami 2011.
Pada Maret, operator PLTN itu, Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo, TEPCO, melakukan investigasi bagian dalam bejana pengungkung reaktor No.1 dengan menggunakan robot penyelam. TEPCO mengatakan struktur alas terbuat dari beton berbentuk tabung penyokong reaktor, mengalami kerusakan hampir di seluruh bagian membuat batang penguat bajanya terekspos.
Otoritas Regulasi Nuklir mengadakan rapat pada Rabu (24/05/2023) untuk membahas temuan yang dilaporkan TEPCO bulan lalu.
Dalam laporannya, TEPCO mengatakan meskipun bagian alas tidak mampu menyokong reaktor, struktur di sekitarnya akan mencegah keseluruhan reaktor roboh.
Dalam rapat tersebut, badan regulator itu memutuskan meminta TEPCO mengkaji kemungkinan risiko jika bagian alas tidak mampu menyokong reaktor. Badan itu juga akan meminta perusahaan utilitas tersebut menyusun langkah yang diperlukan guna mencegah kemungkinan menyebarnya zat radioaktif di luar reaktor. Badan regulator itu akan meminta TEPCO memasukkan kajian risiko dan langkah penanggulangannya pada Juli.
Seorang peserta rapat mengatakan situasi tersebut tidak dapat dianggap optimistis seperti yang dijelaskan TEPCO. Peserta lainnya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan kerusakan lebih lanjut pada bejana pengungkung dan mengatakan penting menyusun langkah penanggulangan.
Secara terpisah, TEPCO berencana mengkaji lebih lanjut apakah kerusakan menurunkan daya tahan reaktor saat terjadi gempa.