Kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di KTT G7 di Hiroshima menjadi pusat perhatian utama. Ia bertemu sejumlah pemimpin dunia dan menyampaikan pidato di kota ini.
Ia mengatakan kehancuran di Kota Bakhmut, Ukraina, terlihat serupa dengan Hiroshima saat dibom atom pada 1945.
Namun, ketika melihat Hiroshima saat ini ia merasakan kota yang hidup dan yakin bahwa Bakhmut akan dibangun kembali suatu hari nanti.
Zelenskyy mengatakan para penyerang bukan hanya ingin menguasai orang-orang, tetapi juga mengungkapkan kebohongan bahwa orang-orang Ukraina tidak pernah ada.
Ia mengatakan 10 poin usulan perdamaian yang diajukan Ukraina akan berfungsi sebagai upaya untuk mencegah aksi agresi serupa di masa depan.
Ia mengajukan rencana perdamaian pada November tahun lalu saat mengikuti KTT G20 di Indonesia secara virtual. Rancangan perdamaian itu mencakup pengamanan PLTN Ukraina, mengembalikan integritas wilayah, dan penarikan sepenuhnya pasukan Rusia.
Saat berpidato di Hiroshima, Zelenskyy menyebut kedatangannya ini bukan kunjungan dadakan, melainkan undangan dari Perdana Menteri Kishida.
Ia mengatakan telah berencana untuk ikut serta dalam KTT ini melalui tautan video, tetapi ia memutuskan untuk datang langsung. Namun, kunjungannya ini tidak bisa diumumkan terlebih dahulu karena alasan keamanan.
Ia juga merasa harus hadir dalam KTT yang pembahasannya terpusat pada Ukraina. Ia menambahkan bahwa kunjungannya ini akan menjadi kesempatan untuk memecah kebuntuan sejumlah dialog yang tidak terlalu mencapai kemajuan.
Saat ditanya apa yang paling ia butuhkan dari Jepang, Zelenskyy menjawab bahwa Ukraina membutuhkan teknologi Jepang untuk rekonstruksi pascaperang.
Ia mengatakan pengalaman Jepang pulih dari perang sangat diperlukan dan Ukraina membutuhkan teknologi Jepang.