Defisit Perdagangan Jepang Menyusut pada April

Defisit perdagangan Jepang mengalami penyusutan pada April karena anjloknya biaya impor energi.

Kementerian Keuangan Jepang menyatakan nilai impor melampaui ekspor sebanyak lebih dari 430 miliar yen, atau sekitar 3 miliar dolar. Angka ini sekitar setengah dari jumlah setahun sebelumnya. Defisit bulanan ini merupakan yang ke-21 berturut-turut.

Ekspor naik 2,6 persen dalam nilai yen dibandingkan setahun sebelumnya. Pengiriman otomotif ke Amerika Serikat menguat karena produksi membaik setelah krisis pasokan semikonduktor mereda. Impor turun sebanyak 2,3 persen karena biaya minyak mentah dalam nilai yen jatuh sebesar 16,7 persen.