Jepang dan Cina mulai mengoperasikan saluran siaga pertahanan antara kedua negara itu pada Selasa (16/05/2023). Saluran siaga itu didesain untuk mencegah bentrokan antara Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang dan militer Cina.
Pemerintah kedua negara mengatakan Menteri Pertahanan Jepang Hamada Yasukazu dan mitranya dari Cina, Li Shangfu, untuk pertama kalinya berbicara melalui saluran itu selama 20 menit, mulai pukul 16.30.
Saluran siaga tersebut diluncurkan pada 31 Maret. Saluran itu merupakan bagian dari mekanisme komunikasi yang lebih luas antara Tokyo dan Beijing yang telah diperkenalkan sebelumnya untuk mencegah bentrokan tak disengaja di laut atau di udara.
Hamada dan Li mengonfirmasi bahwa seluruh mekanisme komunikasi berperan penting dalam membangun rasa saling percaya dan mencegah kemungkinan kontingensi. Hamada dan Li memverifikasi kedua pihak akan menggunakan saluran siaga itu secara rutin dan tepat.