Delegasi pejabat Ukraina telah mengamati teknologi Jepang untuk mesin konstruksi yang dikendalikan jarak jauh dengan tujuan menggunakannya untuk membersihkan bom yang tidak meledak dan ranjau darat yang ditinggalkan di tengah invasi Rusia.
Delegasi yang terdiri dari 10 orang itu, termasuk para pejabat pemerintah dan pemerintah kota di Ukraina, mengunjungi sebuah fasilitas Kementerian Pertanahan di Provinsi Chiba pada Selasa (16/05/2023).
Para pejabat itu mengharapkan dapat mempelajari teknologi-teknologi yang telah membantu upaya rekonstruksi Jepang setelah bencana alam.
Di fasilitas itu, mereka menguji coba sebuah perangkat yang dapat mengendalikan ekskavator dan alat berat lainnya dari jarak jauh. Perangkat itu dapat digunakan dengan memasang kamera dan alat transmisi di mesin konstruksi.
Kementerian itu dan sektor swasta mengembangkan peralatan tersebut untuk membersihkan puing-puing di area berbahaya yang tidak dapat dimasuki para pekerja.
Pemerintah Ukraina mengatakan area bom yang tidak aktif dan ranjau darat yang ditinggalkan mencakup seperempat dari wilayah negara itu.
Seorang pejabat pemerintah Ukraina mengatakan teknologi kendali jarak jauh dapat digunakan untuk upaya rekonstruksi di Ukraina.