Parade Aoi Matsuri, salah satu dari tiga festival tradisional Kyoto, diselenggarakan lagi untuk pertama kalinya dalam empat tahun pada Selasa (16/05/2023).
Kaisar Emeritus Akihito dan Permaisuri Emerita Michiko yang sedang mengunjungi ibu kota kuno Jepang itu, merupakan salah satu penonton parade besar tersebut.
Aoi Matsuri dimulai sekitar 1.400 tahun lalu. Festival tahunan itu konon dimulai ketika Kaisar melakukan ritual guna menyampaikan persembahan kepada dewa-dewa yang diyakini telah mengakibatkan panen yang buruk. Ritual ini ditujukan untuk berdoa bagi panen yang melimpah.
Festival tersebut menampilkan parade sekitar 500 orang dalam kostum bangsawan dari era Heian. Para pesertanya disematkan daun aoi, atau daun hollyhock, di pakaiannya.
Matsui Haruna, seorang pegawai kantoran di Kyoto, memainkan peran utama sebagai Putri Kekaisaran. Sebelum dimulainya pawai, ia mengatakan kimono 12 lapisnya sangatlah berat, tetapi dia akan menahan beban itu dan melakukan yang terbaik.
Arak-arakan itu meninggalkan Istana Kekaisaran Kyoto pukul 10.30 pagi. Paradenya secara perlahan bergerak menuju dua kuil Shinto, tempat ritual-ritual dilaksanakan.
Pawai itu dihentikan sementara selama tiga tahun terakhir akibat pandemi virus korona. Kegiatan ini seharusnya berlangsung pada Senin (15/05/2023), tetapi ditunda satu hari akibat hujan.