Laporan Tahunan AS Kritik Pelanggaran HAM Cina

Sebuah laporan tahunan Amerika Serikat mengenai kebebasan beragama global mengecam Cina atas pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukan terhadap orang-orang Uyghur dan kelompok minoritas lainnya.

Departemen Luar Negeri AS merilis Laporan Kebebasan Beragama Internasional 2022 pada Senin (15/05/2023).

Laporan itu menyebutkan bahwa pemerintah AS memperkirakan lebih dari satu juta orang Uyghur, etnis Kazakh, Hui, anggota kelompok Muslim lainnya, serta orang-orang beragama Kristen telah ditahan di Kawasan Otonomi Xinjiang Uygur sejak 2017 di bawah undang-undang penanggulangan terorisme nasional dan penanggulangan ekstremisme daerah.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Cina terus menjadi salah satu pelaku pelanggaran HAM dan kebebasan beragama terburuk di seluruh dunia. Ia menambahkan bahwa Beijing terus terlibat dalam genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap orang-orang Uyghur.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berulang kali mengkritik Cina karena melakukan pelanggaran HAM di kawasan otonomi tersebut. Biden mengangkat isu itu dalam pertemuannya dengan Presiden Cina Xi Jinping di Bali, Indonesia, pada November tahun lalu.

Cina telah berkali-kali membantah tuduhan genosida. Negara itu mungkin akan bereaksi tajam terhadap laporan tersebut.