KTT ASEAN Hasilkan Sedikit Kemajuan Terkait Kekacauan Myanmar

Para pemimpin negara-negara ASEAN mengakhiri KTT dengan sedikit kemajuan nyata dalam menyelesaikan kekacauan di Myanmar.

Perjuangan negara itu menjadi agenda utama dalam pertemuan dua hari di Labuan Bajo, Indonesia, yang berakhir pada Kamis (11/05/2023).

Pertempuran antara militer Myanmar dan pasukan prodemokrasi terus berlanjut sejak pasukan bersenjata melakukan kudeta pada Februari 2021.

Para pemimpin ASEAN membahas upaya untuk mendorong militer Myanmar menerapkan rencana perdamaian yang dikenal sebagai Lima Poin Konsensus. Para pemimpin ASEAN, termasuk kepala militer Myanmar, menyepakati rencana itu dalam KTT mereka pada April 2021. Rencana ini menyerukan penghentian kekerasan dengan segera serta pemberian bantuan kemanusiaan.

Pernyataan ketua yang dikeluarkan dalam KTT ASEAN baru-baru ini mengutarakan keprihatinan mendalam tentang eskalasi konflik bersenjata dan kekerasan di Myanmar.

Pernyataan itu juga menyebutkan para pemimpin menegaskan sikap bersatu bahwa Lima Poin Konsensus tetap menjadi referensi utama mereka. Namun, pernyataan itu hampir tidak menyebutkan kemajuan spesifik apa pun guna membantu menyelesaikan situasi di Myanmar.

Presiden Indonesia Joko Widodo yang menjadi ketua KTT tersebut berbicara dalam jumpa pers usai KTT itu. Jokowi menekankan bahwa negara-negara ASEAN harus berpegang pada inklusivitas karena kredibilitas blok tersebut tengah dipertaruhkan. Ditambahkannya, Indonesia siap berbicara dengan siapa saja.