Jepang yang menjadi tuan rumah KTT G7 mendatang tengah mengupayakan agar para anggota dan lainnya yang diundang ke dalam KTT tersebut, seperti India, untuk mengeluarkan sebuah dokumen hasil tentang isu pangan dunia.
KTT itu akan dimulai pada 19 Mei di Hiroshima, Jepang barat. Para pemimpin delapan negara di luar kerangka kerja G7 turut diundang, dan pertemuan yang diperluas akan diadakan dengan partisipasi mereka.
Dalam perundingan tersebut, pemerintah Jepang ingin para anggota membahas isu krisis pangan dengan latar belakang invasi Rusia ke Ukraina. Jepang juga berencana mengeluarkan dokumen hasil terpisah dari pernyataan anggota G7.
Dokumen itu akan menyebutkan dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap ketahanan pangan dunia serta menyerukan bantuan guna memulihkan industri pertanian negara tersebut.
Dokumen itu juga akan menekankan pentingnya mendiversifikasi rantai pasokan pangan dunia dan mendukung peningkatan produksi di negara-negara berkembang.