Seorang penyintas bom atom Hiroshima tahun 1945 mengimbau para mahasiswa di Jepang barat agar mengampanyekan dunia yang bebas nuklir.
Setsuko Thurlow berusia 13 tahun saat bom atom dijatuhkan di kota tersebut. Ia saat ini berusia 91 tahun dan menetap di Kanada.
Pada Rabu (10/05/2023), wanita yang sudah lama mengampanyekan antinuklir itu dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Kwansei Gakuin di Provinsi Hyogo. Ia kemudian berbicara di hadapan sekitar 400 orang.
Thurlow mengatakan ia telah berkeliling ke seluruh dunia untuk menekankan perlunya memusnahkan senjata nuklir dan menyerukan aksi atas nama para korban. Namun, ia hanya melihat arogansi negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir yang mengabaikan upaya pelucutan nuklir dan mengelak dari tanggung jawab hukum. Ia mengeluhkan tidak adanya kemajuan.
Thurlow menggarisbawahi pentingnya Pakta Pelarangan Senjata Nuklir PBB serta menyebutkan bahwa Jepang tidak menandatangani pakta itu meskipun pernah mengalami serangan nuklir.
Ia meminta audiens untuk mempelajari tentang kebijakan nuklir Jepang yang kontradiktif. Thurlow menginginkan agar pemerintah mendengar suara orang-orang.