Kementerian Kesehatan Jepang secara resmi memutuskan akan menurunkan status virus korona pada 8 Mei.
Kementerian pada Kamis (27/04/2023) menyetujui rencana pemerintah untuk memasukkan virus korona ke dalam kategori yang sama dengan influenza musiman.
Kementerian berencana mempersiapkan agar lebih banyak institusi medis yang melakukan pemeriksaan dan perawatan pasien virus korona setelah statusnya diturunkan. Pasien rawat jalan virus korona ditargetkan dapat diterima di 64.000 rumah sakit dan klinik yang menjalankan tes untuk influenza musiman.
Sekitar 8.400 institusi medis bersiap menerima hingga 58.000 pasien rawat inap, sebagai antisipasi lonjakan jumlah penularan pada musim panas.
Saat ini pemerintah melakukan pengaturan untuk rawat inap. Namun, koordinasi semacam itu secara bertahap akan dialihkan ke institusi medis. Sebagai tambahan, pasien juga akan diharuskan membayar biaya tes dan perawatan jika dinyatakan positif.
Metode pemerintah dalam menentukan situasi penularan akan diubah menjadi laporan mingguan oleh institusi medis yang ditentukan. Pemerintah pusat dan daerah tidak akan lagi memiliki dasar hukum untuk mengimbau orang-orang agar tetap berada di rumah, atau meminta tempat makan dan hiburan untuk memperpendek jam buka.
Kementerian kesehatan akan tetap merekomendasikan agar orang-orang yang menjalani masa pemulihan dari COVID-19 tetap tinggal di rumah selama 5 hari, terhitung sejak satu hari setelah munculnya gejala.