Para investor mengkhawatirkan kolapsnya Bank Silicon Valley dan Bank Signature, dua lembaga keuangan menengah Amerika Serikat. Kini para investor khawatir mengenai ketidakpastian di sebuah bank yang berkaitan dengan lainnya di seluruh dunia. Kekhawatiran mereka terkait Credit Suisse membuatnya mempertanyakan stabilitas sistem keuangan global.
Para pejabat Credit Suisse memiliki riwayat masalah, mulai dari kerugian perdagangan hingga perombakan eksekutif berulang kali. Kini, mereka mengidentifikasi apa yang disebutnya sebagai “kelemahan materi” dalam pengawasan laporan keuangannya.
Bank Nasional Saudi pada tahun lalu sepakat untuk menginvestasikan 1,6 miliar dolar guna membantu membalikkan keadaan Credit Suisse. Sahamnya yang sebesar 10 persen membuatnya pemegang saham terbesar bank tersebut.
Namun, pada Rabu (15/03/2023) Bank Saudi mengesampingkan penambahan saham tersebut yang membuatnya patuh pada regulasi tambahan Swiss.
Para investor segera mencoba melepas saham Credit Suisse. Saham sempat jatuh 30 persen dan mencapai rekor terendah.
Hal ini juga menyebar ke seluruh pasar global. Indeks Rata-Rata Industri Dow Jones sempat anjlok lebih dari 700 poin.
Para pembuat kebijakan Swiss dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa bank sentral itu akan maju dan memberikan sokongan kepada Credit Suisse “jika diperlukan”.