Harga gandum di Jepang ditetapkan akan naik sebanyak 5,8 persen. Namun, pemerintah mengatakan harganya bisa naik lebih banyak lagi jika menggunakan metode perkiraan yang biasa.
Harganya akan naik ke tingkat tertinggi 76.750 yen per ton atau sekitar 576 dolar.
Pemerintah mengatakan biaya bagi perusahaan penggilingan bisa saja naik sebanyak lebih dari 13 persen jika harganya dikalkulasikan berdasarkan data selama setahun terakhir.
Namun, pemerintah menggunakan data dari enam bulan sebelumnya, yang mengecualikan periode kenaikan tidak biasa akibat invasi Rusia ke Ukraina, serta sejumlah faktor lainnya.
Hasilnya, kenaikan itu dibatasi menjadi hanya 5,8 persen.
Namun, pemerintah mengatakan perlu hingga 10 miliar yen untuk membiayai perbedaannya.
Jepang menggantungkan sekitar 90 persen konsumsi gandum dalam negerinya dari impor. Guna memastikan pasokan, pemerintah membuat pembelian gandum impor dalam jumlah besar lalu menjualnya ke perusahaan-perusahaan penggilingan.
Pemerintah kemudian mengkaji kembali harga jualnya pada April dan Oktober. Pemerintah mempertahankan harga yang sama pada Oktober tahun lalu, terlepas harga pembelian yang melonjak menyusul invasi ke Ukraina.
Kenaikan terbaru ini akan membuat biaya bagi perusahaan penggilingan ke level tertinggi di bawah metode kalkulasi saat ini.
Hal itu tampaknya akan menggiring pada harga produk gandum yang lebih tinggi, seperti terhadap roti dan mi.