Korea Utara memutuskan mengenai apa yang disebutnya langkah praktis penting bagi penggunaan ofensif daya tangkal negara itu.
Edisi hari Minggu (12/03/2023) surat kabar Partai Pekerja Korea Rodong Sinmun memberitakan bahwa Komisi Militer Pusat partai itu menggelar satu pertemuan yang diperluas dengan dihadiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Surat kabar itu mengatakan arah dan langkah-langkah bagi aktivitas militer dibahas.
Surat kabar itu melaporkan penilaian Korea Utara bahwa "provokasi perang oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan mendekati garis batas".
Surat kabar itu juga mengatakan pertemuan tersebut mengesahkan langkah-langkah praktis yang penting untuk penggunaan ofensif yang lebih efektif dan kuat atas daya tangkal perang negara itu, dalam menghadapi apa yang dipandangnya sebagai provokasi. Surat kabar itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "penggunaan ofensif daya tangkal perangnya" maupun "langkah-langkah praktis yang penting".
Badan intelijen Korea Selatan mengatakan pada Selasa (07/03/2023) bahwa Korea Utara mungkin melakukan satu latihan militer skala besar yang mungkin saja termasuk persenjataan nuklirnya mulai bulan ini hingga awal April. Badan itu juga mengatakan latihan tersebut mungkin termasuk peluncuran pertama rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat. ICBM dapat diluncurkan dengan cepat jika menggunakan bahan bakar padat dibandingkan berbahan bakar cair konvensional.
Militer Amerika Serikat dan Korea Selatan dijadwalkan akan memulai latihan gabungan rutinnya pada Senin.
Keputusan Korea Utara itu menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi lebih jauh provokasi militer oleh Korea Utara.