Pemerintah Jepang dan Korea Selatan mempertimbangkan untuk memulai kembali saling berkunjung oleh pemimpin kedua negara setelah ditunda selama lebih dari satu dekade.
Kedua pemerintahan pada Kamis (09/03/2023) mengumumkan bahwa Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol akan mengunjungi Jepang selama dua hari mulai Kamis (16/03/2023) depan guna bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio. Ini akan menjadi lawatan Presiden Korea Selatan yang pertama ke Jepang dalam sekitar empat tahun.
Pengumuman tersebut disampaikan usai Seoul pada Senin (06/03/2023) mengumumkan rencana untuk menyelesaikan isu pekerja masa perang yang telah merusak hubungan bilateral selama bertahun-tahun.
Kishida memberi tahu wartawan pada Kamis bahwa ia berkomitmen untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan.
Sejumlah pejabat pemerintah Jepang mengusulkan agar Yoon diundang ke KTT G7 yang dijadwalkan pada Mei di Hiroshima.
Pemerintah diperkirakan akan mempertimbangkan gagasan tersebut sambil memantau erat apakah Korea Selatan melaksanakan rencana penyelesaian.
Pada 2018, Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk membayar kompensasi kepada para penggugat yang mengatakan mereka atau anggota keluarganya dipaksa bekerja bagi perusahaan tersebut selama Perang Dunia II.
Rencana penyelesaian itu mensyaratkan sebuah yayasan yang terafiliasi dengan pemerintah Korea Selatan untuk membayar kerugian mewakili perusahaan tersebut. Penyelesaian ini akan dibantu oleh donasi dari perusahaan Korea Selatan.
Pemerintah Jepang menyatakan hak untuk mengeklaim sudah diselesaikan sepenuhnya dan final pada 1965, ketika Jepang dan Korea Selatan menormalisasi hubungan.