Sepuluh negara anggota PBB mengeluarkan pernyataan bersama pada Hari Perempuan Internasional yang mendesak kelompok Islamis Taliban agar menjunjung hak wanita di Afganistan.
Taliban telah mengambil sejumlah langkah yang membatasi hak-hak para wanita, seperti melarang anak perempuan mengenyam pendidikan sekolah menengah.
Duta Besar Albania untuk PBB, Ferit Hoxha, membacakan sebuah pernyataan pada Rabu (08/03/2023) yang menyebutkan bahwa wanita dan anak perempuan di Afganistan mengalami salah satu krisis hak asasi manusia terburuk di dunia. Pernyataan itu menuntut agar Taliban segera menghentikan semua langkah yang menindas wanita dan anak perempuan, serta menghormati hak asasi manusia seluruh warga Afganistan.
Dewan Keamanan PBB kemudian membahas situasi di Afganistan. Negara-negara anggota, terutama negara Barat, mengungkapkan kekhawatiran atas langkah-langkah Taliban.
Deputi utusan dari Rusia dan Cina mengatakan akan bekerja sama untuk melindungi hak wanita. Namun, mereka juga mengkritik negara-negara Barat dengan mengatakan bahwa tekanan ekonomi yang diterapkan telah memperburuk situasi kemanusiaan di Afganistan.