Otoritas di Filipina berupaya keras guna menahan penyebaran apa yang bisa menjadi tumpahan minyak terbesar dalam sejarah negara tersebut. Minyak dari satu kapal yang tenggelam menyebar ke area lepas pantai yang luas sekitar 200 kilometer dari ibu kota Manila.
Para penduduk dan personel Pasukan Penjaga Pantai berupaya membersihkan pantai di dan sekitar Pulau Mindoro. Pasukan Penjaga Pantai memasang penahan minyak pada Rabu (08/03/2023) guna menahan limbah itu menyebar.
Tumpahan tersebut berasal dari kapal MT Princess Empress, kapal pengangkut minyak berbendera Filipina yang tenggelam pekan lalu setelah mengalami masalah mesin. Kapal itu tengah mengangkut 800.000 liter minyak industri.
Seluruh 20 awak kapal telah diselamatkan. Operasi penyelamatan atas kapal tanker itu telah dimulai. Otoritas telah menetapkan status musibah dan menerapkan larangan mencari ikan atas sekitar 18.000 nelayan di 60 desa.
Para pakar khawatir mengenai dampaknya terhadap keanekaragaman hayati. Para pejabat pariwisata memperingatkan bahwa minyak tersebut mencemari perairan destinasi penyelaman yang populer.
Pemerintah Filipina melakukan kontak dengan Jepang selama akhir pekan lalu guna meminta bantuan untuk mengendalikan tumpahan minyak tersebut.