Sebuah laporan media menyebutkan data intelijen terbaru yang dikaji oleh para pejabat Amerika Serikat mengindikasikan bahwa kelompok pro-Ukraina bertanggung jawab atas kebocoran gas besar-besaran dari saluran pipa bawah laut antara Rusia dan Jerman tahun lalu. Pemerintah Ukraina membantah keterlibatannya.
Empat kasus kebocoran gas terjadi di jalur pipa Nord Stream di Laut Baltik akhir September lalu.
The New York Times pada Selasa (07/03/2023) melaporkan data intelijen terbaru yang dikaji oleh para pejabat AS mengindikasikan bahwa sebuah kelompok pro-Ukraina melancarkan serangan atas jalur pipa Nord Stream tahun lalu.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa data intelijen terbaru tersebut mengindikasikan anggota kelompok itu merupakan penentang Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, laporan itu tidak menyebutkan secara spesifik anggota kelompok tersebut maupun pihak yang memberikan perintah atau membiayai operasi itu.
Laporan tersebut mengutip pejabat AS yang mengatakan tidak memiliki bukti keterlibatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ataupun para pejabat pemerintah Ukraina.