Jepang Catat Rekor Tertinggi Defisit Neraca Berjalan

Jepang mencatat defisit neraca berjalan terbesar untuk satu bulan. Hal ini disebabkan kombinasi lonjakan harga bahan bakar dan lemahnya ekspor ke Cina selama liburan Tahun Baru Imlek.

Kementerian Keuangan Jepang pada Rabu (08/03/2023) mengungkapkan defisit neraca berjalan pada Januari mencapai 1,97 triliun yen, atau sekitar 14 miliar dolar. Angka ini merupakan yang terbesar sejak data pembanding mulai tersedia pada 1985. Defisit ini merupakan yang pertama dalam tiga bulan.

Neraca berjalan menunjukkan ukuran perdagangan dan investasi Jepang dengan seluruh dunia.

Para pejabat mengatakan lonjakan biaya energi berkontribusi pada defisit perdagangan sebesar 3,18 triliun yen, atau sekitar 23 miliar dolar. Kenaikan ini disebabkan oleh harga batu bara, gas alam cair, dan minyak mentah yang lebih tinggi, serta melemahnya nilai yen.

Sementara itu, surplus pendapatan utama mengalami kenaikan dibandingkan setahun yang lalu menjadi 2,29 triliun yen, atau sekitar 16 miliar dolar. Neraca ini mencatat dividen serta pendapatan dari bunga dan investasi sekuritas asing.