Menteri Komunikasi Jepang mengakui kebenaran dokumen internal yang bocor di tengah badai politik yang memanas. Kubu oposisi mengatakan dokumen itu jelas-jelas menunjukkan pemerintahan sebelumnya berupaya memengaruhi media.
Menteri Komunikasi Matsumoto Takeaki menyatakan pihaknya telah memastikan bahwa semua dokumen yang dipertanyakan itu adalah dokumen resmi yang disusun oleh kementerian komunikasi.
Pekan lalu, Konishi Hiroyuki dari Partai Demokratik Konstitusional mengatakan ia memperoleh dokumen kementerian komunikasi saat Abe Shinzo menjabat sebagai perdana menteri.
Konishi mengungkapkan dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa orang dekat Abe memberikan tekanan agar interpretasi undang-undang penyiaran Jepang diubah.
Kontroversi itu juga melibatkan Menteri Keamanan Ekonomi Takaichi Sanae yang saat ini tengah menjabat. Ia menduduki jabatan menteri komunikasi di bawah Abe dan diduga membahas masalah tersebut dengan mantan atasannya itu.
Takaichi membantah tuduhan tersebut dengan tegas. Ia bahkan mengatakan akan mundur dari jabatannya jika dokumen itu terbukti asli.