Pemerintah Iran mengatakan dugaan kasus keracunan di antara pelajar wanita telah dilaporkan di lebih dari 50 sekolah di negara itu.
Kekhawatiran makin meningkat di kalangan orang tua dan pelajar karena penyebabnya masih belum diketahui.
Kementerian Dalam Negeri Iran mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa terdapat laporan komplikasi pada sejumlah pelajar di 52 sekolah. Kementerian itu juga menegaskan kepada publik bahwa masalah keracunan ini tengah ditindaklanjuti dengan serius.
Beberapa pelajar wanita mengeluhkan mual, kesulitan bernapas, dan kesemutan, selain beberapa gejala lainnya pada Minggu (05/03/2023). Zat beracun diyakini sebagai penyebabnya.
Kasus ini mulai muncul pada November. Lebih dari 1.000 pelajar wanita di seluruh Iran dilaporkan mengeluhkan gejala yang tampaknya adalah keracunan.
Pemerintah Iran mengindikasikan bahwa kekuatan yang berupaya untuk mendestabilisasikan negara berada di balik insiden itu. Namun, media setempat melaporkan bahwa pelakunya diduga adalah kelompok yang terlibat dalam kekerasan terhadap pendidikan wanita.
Menteri Pendidikan Iran Yousef Nouri menyampaikan permintaan maaf melalui siaran televisi negara pada Minggu. Ia mengatakan memahami kekhawatiran orang tua dan menambahkan bahwa dirinya telah menginstruksikan pejabat sekolah untuk memberikan penjelasan yang memadai.