Seorang pakar Jepang memperkirakan bahwa hingga 76.000 orang mungkin meninggal dunia akibat efek pascagempa dahsyat di Palung Nankai di sepanjang pesisir Pasifik Jepang.
Terdapat 70 hingga 80 persen kemungkinan akan terjadi gempa berkekuatan 8 hingga 9 di palung itu dalam 30 tahun ke depan. Perkiraan itu mengasumsikan 9,5 juta orang di Jepang akan melakukan evakuasi di daerah-daerah yang terlanda gempa dahsyat tersebut.
Kematian akibat langsung dari gempa itu diperkirakan sekitar 323.000 dalam skenario kasus terburuk. Korban cedera diperkirakan sebanyak 623.000.
Profesor Okumura Yoshihiro dari Universitas Kansai mengatakan kepada NHK bahwa evakuasi dan kondisi kesehatan yang memburuk dapat menambah secara signifikan jumlah korban jiwa dalam gempa dahsyat tersebut.
Okumura, yang ahli dalam studi kasus bencana alam, mencari tahu kemungkinan kaitan antara jumlah pengungsi di bencana-bencana sebelumnya serta jumlah yang meninggal dunia akibat efek pascabencana tersebut.
Profesor itu mengatakan putusnya pasokan listrik dan air yang lama akan berkontribusi pada korban jiwa yang tidak diakibatkan langsung oleh gempa tersebut. Ia juga menyebutkan salah satu alasannya adalah akses terbatas ke layanan kesehatan.
Okumura menekankan bahwa masyarakat Jepang secara keseluruhan harus menangani isu kematian terkait bencana yang bisa diperkirakan sebelumnya.
Korban jiwa terkait dengan gempa dan tsunami Maret 2011 di Jepang yang bukan merupakan akibat langsung berjumlah 3.789 hingga akhir Maret tahun lalu.