Jepang: Kemampuan Serangan Balasan Tidak Mengubah Peran Pertahanan

Menteri Pertahanan Jepang Hamada Yasukazu mengatakan kemampuan menyerang balik Jepang tidak akan mengubah peran negara ini maupun Amerika Serikat bagi pertahanan nasional.

Hamada merujuk pada komentar oleh Perdana Menteri Kishida Fumio dalam sidang Parlemen sebelumnya pada pekan ini.

Ketika ditanya oleh partai oposisi apakah kemampuan tersebut akan mengubah peran fundamental Jepang sebagai "perisai" dan AS sebagai "tombak", Kishida menjawab bahwa Jepang tidak akan lagi harus bergantung sepenuhnya pada kemampuan menyerang AS. Ia mengatakan kemampuan serangan balasan akan memperkuat kemampuan Jepang dalam melindungi rakyatnya.

Hamada pada Jumat (03/03/2023) mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan menganggap kemampuan serangan balasan sebagai bagian dari sistem pertahanan rudal Jepang yang dirancang untuk melindungi nyawa dan kehidupan orang-orang dari serangan rudal. Ia menekankan bahwa kemampuan serangan balasan menargetkan untuk memperkuat daya gentar dan bahwa tombak bukan istilah yang tepat untuk menggambarkannya.

Hamada mengatakan Jepang akan fokus pada pertahanan dan AS akan membantu Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang serta memberikan daya gentar lebih jauh.