Kekurangan pasokan bantuan di Suriah menyebabkan masalah serius di negara yang dilanda bencana gempa tersebut. Perang sipil tampaknya menghambat pengiriman bantuan.
Gempa berkekuatan 7,8 mengguncang Suriah pada 6 Februari lalu dengan disertai gempa susulan menyebabkan lebih dari 50.000 orang meninggal di Turki dan Suriah.
Di Kota Jandaris, Suriah barat laut, banyak orang terpaksa mengungsi di tenda-tenda.
Seorang anggota Bahar, kelompok bantuan setempat, mengatakan hanya menerima pasokan bantuan sebanyak 30 persen dari kebutuhan. Kelompok itu mengirimkan bantuan medis dan lainnya bagi orang-orang yang terdampak gempa.
Seorang jurnalis setempat menyebutkan konflik antara pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan pasukan antipemerintah, yang menguasai Suriah barat laut, merupakan salah satu faktor penyebab tertundanya pengiriman bantuan.
Anggota kelompok Bahar mengatakan semua orang harus bekerja sama untuk mengatasi krisis tersebut.