Perusahaan Ventura Jepang Tawarkan Pengungsi Ukraina Aplikasi Belajar Bahasa Jepang

Sebuah perusahaan ventura Jepang memberikan kesempatan bagi pengungsi Ukraina untuk belajar bahasa Jepang menggunakan telepon pintar mereka.

Perusahaan yang berbasis di Tokyo, Monoxer, merupakan penyedia alat pengingat dan mengembangkan aplikasi pembelajaran, terutama untuk institusi pendidikan dan perusahaan.

Saat ini, perusahaan itu membuat aplikasi bagi pengungsi Ukraina di Jepang yang kesulitan mencari pekerjaan karena kendala bahasa.

Mahasiswa asal Ukraina Maksym Haichenko, yang mengambil kuliah keamanan siber dan bahasa Jepang di negaranya sebelum mengungsi ke Jepang, mulai bekerja untuk Monoxer sebagai pekerja paruh waktu pada September guna membantu mengembangkan aplikasi itu.

Ia membuat kuis tentang kata-kata dan makanan dalam bahasa Jepang untuk aplikasi itu dalam bahasa Ukraina. Haichenko mengatakan kuis itu termasuk informasi tentang Jepang berdasarkan pengalamannya saat belajar bahasa Jepang. Ia berharap banyak orang di Jepang dan Ukraina menggunakan aplikasi tersebut.

Monoxer mulai menyediakan aplikasi tersebut secara gratis pada Oktober. CEO Takeuchi Kotaro mengatakan ia memberikan dukungan kepada warga Ukraina di bidang yang dikuasai perusahaannya.