Makin Sedikit Warga Rusia Dukung Aksi Militer Di Ukraina

Sejumlah survei yang diadakan oleh organisasi riset independen di Rusia menunjukkan bahwa orang-orang yang mendukung operasi militer di Ukraina lebih sedikit dibandingkan mereka yang menginginkan perundingan damai.

Lembaga Levada-Center mengadakan wawancara tatap muka dengan lebih dari 1.600 orang di seluruh Rusia setiap bulan.

Pada Agustus, 48 persen responden mengatakan operasi militer terus harus dilanjutkan, sementara 44 persen mengatakan perundingan perdamaian harus dimulai. Namun, pada September persentase itu berbalik, dengan 44 persen mendukung operasi militer dan 48 persen mendukung perundingan perdamaian.

Pada Oktober, mereka yang menginginkan perundingan damai mencakup 57 persen, pada November 53 persen, dan pada Desember jumlahnya adalah 50 persen.

Dukungan bagi kelanjutan aksi militer kurang dari 50 persen pada bulan-bulan tersebut.

Para pengamat menyebutkan alasan tren itu adalah pengumuman yang dikeluarkan Presiden Vladimir Putin pada September mengenai mobilisasi parsial atas tentara cadangan militer.

Levada-Center telah ditetapkan sebagai agen asing oleh pemerintahan Putin. Lembaga tersebut melanjutkan pelaksanaan riset dan analisis independen, meskipun adanya tekanan dari otoritas.