Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai melakukan pembahasan mengenai draf resolusi untuk memperbarui seruannya terhadap penarikan mundur segera pasukan Rusia dari Ukraina, sebelum tepat satu tahun invasi Moskwa.
Sebanyak 193 anggota Sidang Umum berkumpul dalam sesi khusus darurat itu di markas PBB di New York pada Rabu (22/02/2023).
Dalam kesempatan itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan invasi tersebut melanggar piagam PBB dan hukum internasional. Ia mengatakan, “Hal itu memiliki konsekuensi kemanusiaan dan hak asasi manusia yang dramatis.” Guterres menyampaikan bahwa perang bukan solusi, dan perdamaian abadi harus berdasarkan pada Piagam PBB dan hukum internasional.
Draf tersebut diajukan secara bersama-sama oleh negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan sejumlah negara lainnya yang menyebutkan bahwa tidak ada pengambilan wilayah dengan ancaman atau penggunaan kekuatan yang dapat diakui secara sah. Draf itu juga menekankan untuk mencapai perdamaian abadi bagi Ukraina secepat mungkin.
Dokumen itu juga menyerukan agar pasukan Rusia segera mundur dari Ukraina dan tanpa syarat, juga menghentikan serangan terhadap infrastruktur penting di negara itu dan fasilitas sipil, termasuk sekolah serta rumah sakit.