Tokyo Desak Beijing Tidak Terbangkan Balon Di Ruang Udara Jepang

Jepang mendesak Cina untuk mencegah "benda terbang berbentuk balon" dari memasuki wilayah Jepang secara tidak sah.

Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa dan pejabat tertinggi kebijakan luar negeri Cina, Wang Yi, bertemu untuk perundingan di Kota Munich, Jerman pada Sabtu (18/02/2023).

Hayashi mengatakan masuknya sebuah benda terbang ke dalam ruang udara negara lain tanpa izin merupakan pelanggaran.

Benda-benda terbang terlihat di ruang udara Jepang dalam beberapa tahun ini dan para pejabat Kementerian Pertahanan Jepang menduga kuat objek tersebut adalah balon mata-mata Cina.

Hayashi juga menyampaikan keprihatinannya terkait situasi di Laut Cina Timur. Ia menyinggung Kepulauan Senkaku.

Jepang menguasai kepulauan tersebut. Cina dan Taiwan mengeklaimnya. Pemerintah Jepang mempertahankan sikap tidak ada isu kedaulatan.

Hayashi mengutarakan keprihatinannya mengenai aktivitas militer yang ditingkatkan Cina di dekat Jepang bersama koordinasi dengan Rusia.

Ia menekankan bahwa penting untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Menyinggung situasi di Ukraina, Hayashi mendesak Cina untuk menjadi kekuatan besar yang bertanggung jawab dan memainkan peran yang positif.

Kedua diplomat tersebut setuju untuk bekerja sama guna membangun hubungan bilateral yang konstruktif dan stabil. Mereka bertukar pandangan mengenai kerja sama ekonomi.

Kedua pihak mengonfirmasi akan mempertahankan komunikasi di semua tingkat dan mengatakan Dialog Keamanan Jepang-Cina akan diadakan pekan depan untuk pertama kalinya dalam empat tahun.

Mereka juga sepakat akan melanjutkan pengaturan bagi Hayashi untuk mengunjungi Cina.