Milisi yang didukung Iran di Irak mengatakan sebuah ledakan terjadi di sebuah pangkalan militer sekitar 50 kilometer selatan Bagdad. Penyebab ledakan belum diketahui.
Pasukan Mobilisasi Populer, atau PMF, membuat pengumuman tersebut di media sosial pada Sabtu (20/04/2024). Milisi ini merupakan bagian dari apa yang disebut "Poros Perlawanan", sebuah jaringan kelompok militan di Timur Tengah.
Kantor berita Reuters mengutip dua sumber rumah sakit yang mengatakan satu anggota PMF tewas dan enam lainnya terluka.
PMF mengatakan sebuah tim sedang menyelidiki penyebab ledakan tersebut.
Para analis mengatakan ledakan itu dapat makin mengganggu stabilitas kawasan seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya mengetahui laporan yang mengeklaim bahwa AS melakukan serangan udara di Irak. Namun, pihaknya menambahkan laporan tersebut tidak benar.
CNN mengatakan para pejabat Israel dan AS membantah terlibat dalam ledakan tersebut.
Sejumlah ledakan juga terjadi di Provinsi Isfahan di Iran tengah pada Jumat (19/04/2024). Media AS mengatakan Israel melancarkan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan rudal dan wahana nirawak yang diluncurkan Teheran terhadap Israel beberapa hari sebelumnya.